Cara Mengembangkan Tema Artikel

Salah satu ketrampilan yang harus dipunyai oleh seorang penulis, termasuk seorang content writer, adalah ketrampilan mengembangkan tema yang akan diulas atau dibahas dalam sebuah artikel. Ketrampilan mengembangkan artikel sangat penting, karena apabila seorang penulis dan juga content writer menguasai ketrampilan ini dengan baik, maka bisa dipastikan bahwa penulis tersebut mempunyai penguasaan kosakata dan pemahaman kalimat yang baik. Perbendaharaan kosakata dan pemahaman kalimat sangat penting karena dari kedua hal tersebut bisa diketahui kualitas artikel tersebut.
Permasalahannya, tidak semua penulis, terutama seorang penulis yang sedang memulai aktifitas kreatifnya di dunia tulis-menulis langsung mampu menerapkan kedua hal tersebut dalam sebuah artikel. Tidak jarang seseorang yang mempunyai perbendaharaan kata yang cukup banyak masih merasa kesulitan ketika menuangkannya ke dalam tulisan. Maka, untuk mempermudah seorang penulis biasanya terdapat sebuah tema atau topik yang kemudian bisa dikembangkan oleh seorang penulis.
Untuk mengembangkan sebuah tema menjadi sebuah artikel, seorang penulis harus mampu mengolah hal-hal yang paling umum dari tema tersebut, salah satunya dengan menggunakan metode piramida terbalik (baca: Menulis Praktis Menggunakan Metode Piramida Terbalik). Sebagai contoh, seorang content writer mendapatkan klien yang memintanya membuatkan artikel tentang sepakbola. Biasanya ketika klien meminta seorang content writer menuliskan artikel, klien akan menyertakan juga keyword yang akan disisipkan ke dalam artikel tersebut
Maka, sebagai langkah awal untuk membuat sebuah tulisan bertema 'sepakbola', seorang content writer harus memikirkan terlebih dahulu hal-hal yang paling umum dari tema itu. Bisa juga seorang content writer menggunakan metode brainstorming. Sebagai hasilnya mungkin bisa diawali dengan paragraf yang menceritakan tentang hal-hal ini:

Sepakbola merupakan salah satu jenis olahraga.
Sepakbola sangat populer di seluruh dunia.

Kedua hal tersebut merupakan hal-hal umum yang berkaitan dengan tema 'sepakbola.' Selanjutnya, bagaimana dengan paragraf berikutnya? Di sinilah yang harus dicermati oleh seorang content writer. Klien yang meminta artikel biasanya sudah menyertakan keyword yang harus dimasukkan ke dalam artikelnya. Mengapa harus ada keyword? Keyword adalah salah satu hal yang harus ada dalam artikel online. Keyword inilah yang menjadi salah satu faktor sebuah web atau blog mempunyai banyak pengunjung atau mempunyai trafik yang tinggi. Singkatnya, keyword dibutuhkan untuk bersaing di aktifitas tulis-menulis online.

Seorang content writer harus bisa mengembangkan tema artikel menjadi sebuah artikel utuh yang baik dan enak dibaca. Apalagi, klien biasanya menuntut agar artikel yang dibuat mempunyai jumlah kata tidak kurang dari 300-350 kata. 300-350 kata berbeda dengan 300 karakter. Untuk membuat artikel dengan 300-350 kata, ketrampilan mengembangkan tema dan kemampuan berbasa-basi dengan hal-hal umum yang berkaitan dengan tema utama sangatlah penting.

Jika mengamati contoh di atas tentang tema 'sepakbola', seorang content writer harus bisa mengembangkan 'sepakbola merupakan salah satu jenis olahraga' menjadi beberapa kalimat, dan ditambah dengan 'sepakbola sangat populer di seluruh dunia', menjadi minimal satu paragraf. Sementara untuk paragraf selanjutnya, seorang content writer harus melihat keyword yang akan dimasukkan, sehingga pada bagian-bagian tertentu pada pembahasan umum tentang topik utama bisa disinggung sedikit mengenai keyword sehingga pembahasan tidak terkesan melompat terlalu jauh.

Ketrampilan mengembangkan tema artikel biasanya akan bertambah seiring dengan jam terbang, artinya semakin sering seorang penulis berlatih menulis, maka ketrampilan mengembangkan tema menjadi sebuah artikel yang utuh akan terasah dan akan membaik dari waktu ke waktu. Yang penting adalah bagaimana menjaga konsistensi dalam menghasilkan tulisan (baca: Cara Menjadi Penulis Konsisten). Sampai jumpa di tips content writer selanjutnya.

0 comments:

Post a Comment

top