Cara Menghindari Plagiarisme

Dalam dunia kreatif termasuk juga tulis menulis, plagiarisme merupakan sebuah tindakan yang harus dihindari bahkan cenderung terlarang. Sudah banyak kasus para cendekiawan yang gelarnya dicabut gara-gara menulis karya yang ternyata hanya menjiplak karya orang lain. Sebagai content writer, hal ini harus dipahami dengan sungguh-sungguh bahwa plagiarisme harus dihindari terutama oleh content writer karena metode - paraphrasing - yang sering digunakan oleh para content writer sangat rawan masuk ke dalam plagiarisme.


Sebenarnya ada beberapa jenis plagiarisme yang diketahui, seperti membeli atau mencuri artikel atau karya tulis lain, atau juga menyewa orang untuk menuliskan sebuah karya tulis (ilmiah), dan menuliskan kutipan panjang tanpa memberikan kredit kepada penulis aslinya. Sementara teknik paraphrasing sangat dekat dengan kemungkinan plagiarisme. Oleh karena itu, seorang content writer harus tahu bagaimana cara menghindari plagiarisme dalam artikel-artikelnya.

Cara yang paling mudah untuk menghindari plagiarisme dalam karya tulis adalah memberikan kredit kepada penulis aslinya. Tidak hanya kalimat-kalimat tertentu, beberapa hal lain juga perlu diberikan kredit pada upaya untuk menghindari plagiarisme.

  • Kata-kata atau kalimat atau ide-ide yang tercantum di majalah, buku, surat kabar, lagu, TV, film, halaman web, atau iklan.
  • Informasi yang didapat melalui wawancara, baik itu secara langsung, melalui surat-menyurat - tradisional atau email, atau melalui sambungan telepon.
  • Frase-frase unik
  • Gambar, diagram, ilustrasi, bagan, atau video dan materi visual lain.
Akan tetapi ada juga beberapa hal yang boleh tidak dicantumkan kredit, seperti:
  • Pengalaman pribadi, observasi, atau tanggapan pribadi atas suatu permasalahan.
  • Karya tulis berdasarkan penelitian sendiri.
  • Pengetahuan umum yang tidak diketahui asal-usulnya, seperti kisah-kisah mitos, cerita rakyat - kecuali peristiwa sejarah tertentu, misalnya dokumen sejarah.
  • Fakta-fakta umum yang telah disepakati oleh publik.
================================
Sumber:
Bagi content writer, ketrampilan menulis saja belumlah cukup karena tugas content writer adalah tidak hanya menyampaikan sesuatu melalui tulisan tetapi juga mencari calon-calon pengunjung web yang akan membaca artikel atau tulisan-tulisan itu. Ketika ketrampilan menulis seorang content writer sudah bisa dikatakan cukup, tugas selanjutnya bagi seorang content writer adalah memahami strategi untuk mendapatkan visitor dengan pola-pola khusus; strategi ini sering disebut dengan SEO (Search Engine Optimisation) atau optimalisasi mesin pencari. Lantas, sebenarnya apa sih SEO ini?
Apa sih SEO itu?
Seperti yang dituliskan di atas, SEO merupakan singkatan dari Search Engine Optimisation atau jika diterjemahkan secara bebas dalam bahasa Indonesia berarti Optimalisasi Mesin Pencari. Mesin pencari yang mana? Tentu saja Google. Secara sederhana, SEO merupakan sebuah cara untuk membuat sebuah web tertentu mempunyai banyak pengunjung, terutama yang mencari melalui mesin pencari. Bagaimana sebuah artikel bisa muncul di dalam mesin pencari?
Keywords yang Relevan
Hampir setiap orang yang pernah menggunakan mesin pencari pasti mengetikkan sebuah kata atau sebuah frase di dalam kotak dialog untuk menemukan apa yang dicarinya. Kata yang diketikkan dalam kotak dialog itulah yang disebut keywords atau kata kunci. Dalam pembuatan sebuah artikel, salah satu tugas seorang content writer adalah meletakkan kata kunci tersebut ke dalam artikel itu. Tentu saja keywords-nya harus relevan dengan isi dari artikel.
Lalu?
Dalam sebuah artikel bertemakan sesuatu semisal otomotif, seorang content writer harus mampu mencari dan menemukan keywords yang mempunyai jumlah pencarian paling banyak. Pencarian kata kunci ini bisa dilakukan melalui Google Trends. Dengan mengetahui keywords yang banyak dicari oleh pengunjung, seorang content writer akan bisa lebih mudah untuk menempatkan keywords-keywords di dalam artikelnya.
Di dalam dunia SEO, dikenal istilah SEO on page dan SEO off page. SEO on page adalah sebuah teknik SEO yang menggunakan kualitas konten atau artikel yang berisikan keywords yang sudah ditanam di dalam artikel. SEO on page inilah yang harus dipahami oleh seorang content writer. Seperti yang sudah sering dikatakan bahwa content is king, kualitas artikel adalah yang paling penting, seorang content writer harus mampu mengolah dan mengutak-atik keywords yang serupa tetapi berbeda.


top