Meskipun content writer merupakan penulis yang secara sederhana "menuliskan kembali", tetapi bahkan seorang content writer pun perlu untuk sekali-kali menulis karya fiksi. Mengapa? Karya tulis fiksi seperti telah diketahui secara luas merupakan karya tulis yang menampilkan sesuatu yang tidak nyata, fantasi semata. Berbeda dengan karya tulis ilmiah yang merupakan fakta. Seorang content writer perlu untuk menulis fiksi sebagai salah satu cara untuk mengembangkan imajinasi, mengasah ketrampilan membuat kalimat semakin enak dibaca, atau bahkan hanya untuk sekedar memberikan refreshing bagi otak.

Namun meskipun karya fiksi lebih banyak mengandalkan imajinasi semata, ada beberapa hal yang bisa dijadikan patokan atau panduan bagi content writer yang ingin mencoba menuliskan sebuah karya fiksi. Beberapa hal ini perlu untuk diperhatikan bagi seorang penulis, entah itu penulis fiksi ataupun content writer. 

PESAN YANG TERKANDUNG
Sebagian besar karya tulis fiksi entah itu novel atau cerpen selalu mempunyai pesan yang terkandung bagi pembaca. Pesan-pesan ini bisa tersirat ataupun secara jelas tertulis di dalam kisah tersebut. Lantas bagaimana cara menuliskan pesan di dalam kisah atau cerita. Penulis yang masih merasa kebingungan terkait dengan pesan-pesan moral bisa memulai dengan pertanyaan, "Apa yang ingin saya sampaikan ke pembaca?" Pertanyaan tersebut akan membimbing penulis untuk berpikir seperti apa jalan ceritanya.

BEBERAPA FIKSI SEPERTI CERPEN SANGAT JUJUR
Beberapa karya fiksi yang hebat merupakan karya-karya jujur dari penulisnya. Karya-karya tersebut mempunyai kalimat-kalimat indah nan sederhana namun sekaligus mudah dimengerti. Maka, hal ini pun sebenarnya juga bisa diterapkan bagi para penulis konten. Dengan menulis secara jujur, maka akan menghasilkan tulisan baru yang benar-benar berbeda, meskipun secara garis besar sama namun jauh dari kesan plagiat.

DIALOG
Karya fiksi mempunyai dialog yang bertaburan. Dialog merupakan kalimat langsung, sehingga secara teori seorang penulis konten atau content writer akan belajar bagaimana cara menuliskan kalimat langsung dengan benar. Pada artikel-artikel di bidang keahlian tertentu, kadang-kadang banyak dijumpai artikel yang disertai kalimat langsung hasil dari wawancara, misalnya. Seorang content writer bisa memutuskan apakah akan menyalin secara utuh kalimat langsung tersebut atau menjadikannya sebagai kutipan tidak langsung.


Belajar Menulis Efektif ala George Orwell

Karena menulis adalah sebuah ketrampilan, maka mau tidak mau cara yang paling bagus untuk bisa menulis dengan baik adalah dengan selalu menulis. Apapun jenis tulisannya. Disamping dengan membaca dan mempelajari teknik-teknik penulisan dari berbagai penulis kondang. Dari situ, kita bisa mempelajari struktur-struktur atau pemilihan kata-kata, bahkan penggunaan tanda baca. Dan kemudian, kembali mempraktekannya. Setiap penulis memang mempunyai ciri khas, tetapi umumnya para penulis populer juga pernah mempelajari teori-teori menulis secara umum. Seperti halnya George Orwell, penulis novel Animal Farm dan 1984. Ia berbagi tips tentang bagaimana menulis efektif. Bagi seorang content writer, menulis efektif merupakan sebuah poin yang harus bisa dipenuhi, dan ada beberapa cara menurut George Orwell bagi seorang penulis atau content writer bisa dipelajari agar bisa menulis efektif.

HINDARI PENGGUNAAN BAHASA KIASAN, METAFORA BERLEBIHAN, ATAU BAHASA PIDATO
Dalam penulisan, biasanya bahasa kiasan atau metafora-metafora sering digunakan untuk memperindah atau membuat tulisan menjadi semakin menarik. Untuk tulisan fiksi mungkin tidak masalah, tetapi bagi sebuah artikel atau bahkan mungkin karya ilmiah, terlalu banyak menggunakan bahasa kiasan dan metafora malah akan membuat tulisan tersebut kurang enak dibaca. Lantas bagaimana caranya agar tidak menggunakan bahasa kiasan atau metafora atau bahasa pidato lain yang terlalu banyak? Berilah emosi pada setiap artikel yang akan ditulis. Mungkin akan lebih mudah memberikan emosi pada karya fiksi, tetapi artikel pun bisa menjadi penuh emosi - emosi dalam arti luas, bukan emosi sebatas amarah saja.

PILIH KATA YANG AKAN DIGUNAKAN DENGAN BAIK.
JIKA BISA MENGGUNAKAN KATA YANG PENDEK, JANGAN GUNAKAN KATA YANG LEBIH PANJANG. BEGITU JUGA DENGAN KALIMAT.
Kadang-kadang penulis atau content writer ingin dianggap sebagai orang yang berpengetahuan luas dengan menuliskan kalimat panjang. Okelah kalimat panjang, selama itu bisa memberikan tambahan kejelasan informasi bagi pembaca. Namun jika kalimat panjang malah membuat pembaca bingung, lebih baik hindari. Begitu juga dengan pilihan kata, atau diksi. Ketika bisa memakai kata yang lebih pendek, pakailah. Jangan gunakan kata yang panjang ketika ada kata yang lebih pendek dan efektif.

BAHKAN JIKA MEMUNGKINKAN GUNAKAN KATA YANG LEBIH SEDIKIT
George Orwell sangat menekankan pilihan kata. Kata-kata yang pendek bukan berarti kurang jelas. Disinilah para penulis atau para content writer harus belajar tentang diksi. Ketika sedikit kata-kata bisa menggambarkan banyak hal, maka itu sudah lebih dari cukup. Sulit memang, tetapi tentu saja itu mungkin.

KALIMAT AKTIF LEBIH BAIK DARIPADA KALIMAT PASIF
Mungkin yang sebenarnya seperti ini "hindari kalimat pasif ketika bisa memakai kalimat aktif." Mengapa? Sederhana. Susunan kata-kata yang membentuk kalimat aktif akan memberikan kesan langsung, pasti, dan jelas. Kalimat aktif adalah kalimat seubjeknya sedang melakukan suatu kegiatan. Tak perlu dijelaskan panjang lebar, setiap penulis seharusnya sudah paham.

HINDARI KATA ASING, ILMIAH, ATAU JARGON
Hal ini sulit ketika menulis artikel terkait dengan teknologi. Bagi seorang content writer yang menggunakan Bahasa Indonesia, hal ini terasa lebih sulit karena banyak kata-kata terutama terkait dengan teknologi yang belum mempunyai padanan kata dalam Bahasa Indonesia. Jika itu terjadi, tunjukanlah kata atau frasa tersebut dengan memiringkan kata tersebut sehingga pembaca bisa mengetahui bahwa frasa tersebut adalah frasa asing, atau ilmiah.


Cara Menghindari Plagiarisme

Dalam dunia kreatif termasuk juga tulis menulis, plagiarisme merupakan sebuah tindakan yang harus dihindari bahkan cenderung terlarang. Sudah banyak kasus para cendekiawan yang gelarnya dicabut gara-gara menulis karya yang ternyata hanya menjiplak karya orang lain. Sebagai content writer, hal ini harus dipahami dengan sungguh-sungguh bahwa plagiarisme harus dihindari terutama oleh content writer karena metode - paraphrasing - yang sering digunakan oleh para content writer sangat rawan masuk ke dalam plagiarisme.


Sebenarnya ada beberapa jenis plagiarisme yang diketahui, seperti membeli atau mencuri artikel atau karya tulis lain, atau juga menyewa orang untuk menuliskan sebuah karya tulis (ilmiah), dan menuliskan kutipan panjang tanpa memberikan kredit kepada penulis aslinya. Sementara teknik paraphrasing sangat dekat dengan kemungkinan plagiarisme. Oleh karena itu, seorang content writer harus tahu bagaimana cara menghindari plagiarisme dalam artikel-artikelnya.

Cara yang paling mudah untuk menghindari plagiarisme dalam karya tulis adalah memberikan kredit kepada penulis aslinya. Tidak hanya kalimat-kalimat tertentu, beberapa hal lain juga perlu diberikan kredit pada upaya untuk menghindari plagiarisme.

  • Kata-kata atau kalimat atau ide-ide yang tercantum di majalah, buku, surat kabar, lagu, TV, film, halaman web, atau iklan.
  • Informasi yang didapat melalui wawancara, baik itu secara langsung, melalui surat-menyurat - tradisional atau email, atau melalui sambungan telepon.
  • Frase-frase unik
  • Gambar, diagram, ilustrasi, bagan, atau video dan materi visual lain.
Akan tetapi ada juga beberapa hal yang boleh tidak dicantumkan kredit, seperti:
  • Pengalaman pribadi, observasi, atau tanggapan pribadi atas suatu permasalahan.
  • Karya tulis berdasarkan penelitian sendiri.
  • Pengetahuan umum yang tidak diketahui asal-usulnya, seperti kisah-kisah mitos, cerita rakyat - kecuali peristiwa sejarah tertentu, misalnya dokumen sejarah.
  • Fakta-fakta umum yang telah disepakati oleh publik.
================================
Sumber:
Bagi content writer, ketrampilan menulis saja belumlah cukup karena tugas content writer adalah tidak hanya menyampaikan sesuatu melalui tulisan tetapi juga mencari calon-calon pengunjung web yang akan membaca artikel atau tulisan-tulisan itu. Ketika ketrampilan menulis seorang content writer sudah bisa dikatakan cukup, tugas selanjutnya bagi seorang content writer adalah memahami strategi untuk mendapatkan visitor dengan pola-pola khusus; strategi ini sering disebut dengan SEO (Search Engine Optimisation) atau optimalisasi mesin pencari. Lantas, sebenarnya apa sih SEO ini?
Apa sih SEO itu?
Seperti yang dituliskan di atas, SEO merupakan singkatan dari Search Engine Optimisation atau jika diterjemahkan secara bebas dalam bahasa Indonesia berarti Optimalisasi Mesin Pencari. Mesin pencari yang mana? Tentu saja Google. Secara sederhana, SEO merupakan sebuah cara untuk membuat sebuah web tertentu mempunyai banyak pengunjung, terutama yang mencari melalui mesin pencari. Bagaimana sebuah artikel bisa muncul di dalam mesin pencari?
Keywords yang Relevan
Hampir setiap orang yang pernah menggunakan mesin pencari pasti mengetikkan sebuah kata atau sebuah frase di dalam kotak dialog untuk menemukan apa yang dicarinya. Kata yang diketikkan dalam kotak dialog itulah yang disebut keywords atau kata kunci. Dalam pembuatan sebuah artikel, salah satu tugas seorang content writer adalah meletakkan kata kunci tersebut ke dalam artikel itu. Tentu saja keywords-nya harus relevan dengan isi dari artikel.
Lalu?
Dalam sebuah artikel bertemakan sesuatu semisal otomotif, seorang content writer harus mampu mencari dan menemukan keywords yang mempunyai jumlah pencarian paling banyak. Pencarian kata kunci ini bisa dilakukan melalui Google Trends. Dengan mengetahui keywords yang banyak dicari oleh pengunjung, seorang content writer akan bisa lebih mudah untuk menempatkan keywords-keywords di dalam artikelnya.
Di dalam dunia SEO, dikenal istilah SEO on page dan SEO off page. SEO on page adalah sebuah teknik SEO yang menggunakan kualitas konten atau artikel yang berisikan keywords yang sudah ditanam di dalam artikel. SEO on page inilah yang harus dipahami oleh seorang content writer. Seperti yang sudah sering dikatakan bahwa content is king, kualitas artikel adalah yang paling penting, seorang content writer harus mampu mengolah dan mengutak-atik keywords yang serupa tetapi berbeda.


6 Langkah Teknik Paraphrasing Efektif

Pada artikel sebelumnya telah dijelaskan beberapa hal terkait dengan teknik paraphrasing dimana teknik ini sangat bermanfaat bagi penulis secara umum tidak hanya content writer. Beberapa kelebihan teknik paraphrasing ini diantaranya bisa mengasah kemampuan interpretasi seorang penulis dalam mengamati suatu permasalahan dan mengungkapkannya kembali menggunakan kalimat sendiri (baca: Mengenal Teknik Paraphrasing).

Untuk melakukan teknik paraphrasing yang efektif, seorang penulis atau seorang content writer bisa mengikuti enam langkah efektif teknik paraphrasing ini:

Baca Sumber Artikel Sampai Benar-benar Paham Secara Keseluruhan, Ulangi Bagian yang Dianggap Sulit Dipahami.
Sumber artikel yang diambil dari website populer, terutama website berita biasanya mempunyai gaya bahasa formal yang sedikit lebih sulit dipahami daripada website-website berisi hiburan. Jika seorang content writer pada suatu ketika harus mencari sumber-sumber artikel dari website berita, sumber tersebut harus benar-benar dipahami secara utuh, bahkan jika ada bagian yang sulit dipahami bagian itu harus diulang-ulang sampai benar-benar paham. Di sinilah kemampuan interpretasi seorang penulis benar-benar diuji sampai sejauh mana.

Tempatkan Artikel Asli di Samping Tulisan Paraphrasing Sebagai Perbandingan.
Salah satu cara yang cukup sederhana tapi sangat membantu ketika sedang melakukan teknik paraphrasing adalah dengan menyanding artikel asli dan membuat catatan baru atau artikel baru berdasarkan sumber tersebut di sampingnya. Meskipun terlihat sepele, tetapi cara ini bisa sangat efektif apalagi jika seorang penulis langsung membuat catatan di komputer menggunakan aplikasi. Dengan menempatkan artikel asli di samping artikel baru, seorang penulis tidak perlu membolak-balik halaman web yang seringkali membuyarkan konsentrasi.

Tuliskan Beberapa Kata Terkait Tema di Bawah Hasil Paraphrasing Dengan Pertimbangan Kata-kata Tersebut Berguna Sebagai Kata Alternatif.
Langkah ini mungkin jarang digunakan terutama bagi para penulis yang langsung menuliskan artikelnya di komputer. Tetapi jika para penulis atau content writer ingin merasakan pengalaman menulis paraphrasing yang berbeda bisa menggunakan langkah ini. Cukup tuliskan beberapa kata di bawah kata-kata tertentu yang kemungkinan besar bisa memakai kata-kata tersebut sebagai alternatif. Gunakan kertas yang cukup karena bisa dipastikan akan banyak coretan di sana-sini. 

Periksa Artikel Baru dan Bandingkan Dengan Artikel Asli Untuk Memastikan Tidak Ada Informasi yang Terlewatkan.
Ini juga salah satu fungsi menyandingkan artikel asli karena akan memudahkan para penulis untuk memeriksa artikel baru apakah masih ada informasi yang terlewatkan. Jika masih, tinggal menambahkannya, begitu juga jika dianggap terlalu berlebihan.

Gunakan Tanda Kutip Untuk Istilah-istilah Tertentu Dari Sumber Artikel.
Kadang-kadang pada artikel tertentu, terutama artikel berita dan artikel tentang sains, biasanya sering terdapat istilah-istilah tertentu yang sulit dicari padanannya. Jika menemukan istilah seperti itu, langkah terbaik adalah tetap menggunakan istilah itu dan menambahkan tanda kutip pada istilah tersebut di artikel yang baru.

Cantumkan Sumber Tulisan jika Memang Diperlukan.
Sumber tulisan kadang juga perlu dicantumkan, terutama ketika seorang penulis menuliskan kutipan langsung. Kutipan langsung ini sebenarnya sama dengan copy paste, hanya bedanya mempunyai tanda kutip sebagai tanda bahwa kalimat tersebut adalah kutipan, dan di akhir kalimat tercantum sumber artikel. Tapi yang perlu diingat oleh para penulis terutama content writer, sebaiknya dihindari untuk menggunakan kutipan langsung terlalu banyak dalam satu artikel. Gunakan kutipan langsung untuk mendukung suatu pernyataan atau teori, sehingga kutipan langsung berposisi sebagai unsur penguat artikel bukan sebagai fokus utama.

Itulah enam langkah teknik paraphrasing efektif yang akan membantu para penulis dalam melakukan teknik penulisan terutama para content writer karena content writer adalah penulis yang menulis dari sumber lain (baca: Apa Sih Content Writer?). Sampai jumpa di tips content writer selanjutnya.

Mengenal Teknik Paraphrasing

Dalam dunia tulis menulis online, khususnya bagi para content writer, artikel-artikel yang ada di dalam website atau blog-blog populer merupakan sumber tulisan, hanya saja selalu menuliskan konten original dan bukan plagiat adalah salah satu syarat yang tidak boleh dilanggar. Lantas bagaimana agar seorang content writer selalu menghasilkan konten yang original meskipun mengambil sumber dari artikel lain?
Untuk mengakali atau menghindari plagiasi, para content writer bisa menggunakan teknik yang disebut "Paraphrasing." Secara sederhana, teknik ini bisa diartikan sebagai teknik menulis kembali. Teknik paraphrasing ini juga merupakan salah satu teknik menulis (baca: Mengembangkan Tema dengan Teknik Braistorming) yang sangat berguna.

Apa yang ditulis kembali?

Sumber artikel. Seorang content writer harus mempunyai satu website atau blog yang kredibel sebagai sumber artikelnya. Dari sumber itulah kemudian seorang content writer menulis sebuah artikel baru dengan tema atau topik yang sama tetapi dengan bahasa dan kata-kata yang berbeda

Intinya, mengenai teknik paraphrasing ini adalah penulis membuat sebuah artikel berdasarkan artikel lain dengan topik yang sama dengan menggunakan kata dan kalimat sendiri. Teknik ini sangat efektif digunakan untuk menghindari plagiasi yang sangat terlarang di dunia tulis menulis. Teknik paraphrasing juga berguna untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan penulis dalam memahami kalimat dan menuliskannya kembali dengan kalimat berbeda namun tanpa mengubah makna.

Paraphrasing adalah:
  • Teknik seorang penulis dalam memahami infomarsi atau ide-ide dari orang lain, dan diberikan dalam bentuk (kalimat) yang baru.
  • Sebuah cara untuk memahami sesuatu dari sumber-sumber tertentu.
  • Sebuah pernyataan yang lebih mendetail daripada ringkasan yang fokus pada satu ide utama.

Teknik paraphrasing sangat berguna bagi para penulis, terutama para penulis content writer karena teknik paraphrasing ini lebih baik daripada hanya melakukan teknik kutipan. Teknik paraphrasing juga sangat berguna untuk mengasah ketajaman dan kreatifitas penulis dalam menangkap sebuah informasi dan mengungkapkannya kembali dalam kalimat yang baru.

Tetapi yang perlu diingat ketika menggunakan teknik paraphrasing ini adalah, hindari penggunaan thesaurus semata. Jika menuliskan artikel hanya mengubah kata dengan kata padanannya, hal itu sama saja karena tidak akan mengasah kemampuan interpretasi seorang penulis. Jika belum memahami apa yang dimaksud dalam sebuah kalimat, baca berulang-ulang kalimat itu sampai paham apa yang dimaksud dalam kalimat tersebut.

Mengenai langkah-langkah menggunakan teknik paraphrasing yang efektif akan diulas pada artikel selanjutnya. Sampai jumpa lagi dalam content writer tips selanjutnya.


Cara Menjadi Content Writer Profesional

Pada dasarnya ketika seseorang, apapun pekerjaannya, sudah mencapai tahap 'profesional' maka ia bisa bertahan dalam persaingan di bidang tersebut. Begitu juga dengan content writer, ketika sudah mencapai tahap 'profesional' maka bisa dibilang bahwa penulis tersebut mampu hidup dari pendapatannya di bidang tulis menulis online ini. 

Lantas bagaimana caranya agar seorang content writer khususnya pemula mampu bertahan (baca: Tips Untuk Content Writer Pemula) di bidang ini dan meraih kesuksesan menjadi seorang content writer profesional? Banyak cara yang bisa dilakukan oleh seorang content writer agar mampu menjadi seorang content writer profesional, diantaranya adalah:

Jadilah Penulis yang Baik
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh para content writer agar menjadi profesional adalah menjadi penulis yang baik. Penulis yang baik di sini bisa berarti ganda; baik dalam hal karakter dan juga baik dalam hal tidak plagiat alias selalu membuat artikel original meskipun salah satu ciri khas di bidang penulisan konten ini adalah menulis ulang artikel yang sudah ada atau biasa dikenal dengan "Paraphrasing." Akan tetapi meskipun begitu, seorang content writer - dan penulis secara umum - tidak boleh hanya sekedar meniru mentah-mentah. Untuk menghasilkan artikel yang baik banyak teknik yang bisa dipelajari (baca: Cara Mengembangkan Tema Artikel)

Usahakan Selalu Menulis Sesuatu yang Baru dan Original

Mungkin langkah ini bisa ditujukan kepada penulis secara umum, akan tetapi terkait dengan seorang content writer, menghasilkan artikel yang baru dan original juga penting. Sebenarnya langkah ini cukup sederhana dan mudah; ribuan artikel baru diposting di berbagai web atau blog dari seluruh dunia, tinggal pilih saja yang cocok dengan tema atau keinginan. Sementara 'original' pada langkah ini mungkin bisa diartikan bahwa kalimat-kalimat yang ada pada artikel tersebut meskipun bersumber pada artikel lain, adalah benar-benar kata-kata atau kalimat-kalimat yang benar-benar original dibuat sendiri. 

Disiplin
Langkah ini sebenarnya merupakan langkah yang secara umum harus dipunyai oleh setiap orang apapun jenis pekerjaannya. Bahkan sejak kecil, disiplin sudah sering diajarkan agar mempunyai pola hidup atau kegiatan yang teratur. Bagi seorang content writer, sikap disiplin juga penting dan harus ada dalam diri setiap penulis.

Cari Website yang Kredibel
Seperti yang telah diulas di atas bahwa seorang content writer mencari sumber artikel dari berbagai website yang ada. Seorang content writer harus mempunyai website atau sumber artikel yang benar-benar berkualitas atau kredibel. Bagaimana cara mengetahui sebuah website tersebut berkualitas? Cari saja yang mempunyai artikel berkualitas, tidak hanya mencari trafik atau pengunjung semata. Seorang content writer secara otomatis mampu membedakan sebuah website yang berkualitas atau tidak dilihat dari artikel yang ada di dalam website tersebut. Bahkan jika perlu, cari beberapa website dengan topik yang berbeda sebagai sumber bahan. Dengan mempunyai website rujukan, seorang content writer akan lebih mudah menulis konten atau artikel setiap harinya.

Pelajari SEO - Keywords, Bagaimana Cara Kerja Mesin Pencari, dll
Meskipun istilah "content is king" sangat ditekankan, peran keywords dalam sebuah artikel online memang sangat penting untuk mendapatkan pengunjung dan trafik. Maka, seorang content writer harus mempelajari tentang SEO (Search Engine Optimization). Klien biasanya meminta jasa content writer karena menganggap content writer adalah orang yang benar-benar paham dalam penulisan online, terutama yang berkaitan dengan SEO. Seorang content writer harus memahami apa itu keywords, bagaimana penempatan keywords yang baik, di mana sajakah keywords harus diletakkan, dan apa saja yang tidak boleh dilakukan dengan keywords. Jika seorang content writer menguasai itu semua dengan baik, jalan menuju content writer profesional bukan lagi sebuah hal yang mustahil.

Buat Portofolio
Portofolio sangat penting bagi seorang content writer, karena portofolio adalah hasil karya seseorang yang bisa dilihat oleh orang lain. Begitu juga dengan penulis. Cara yang paling tepat bagi seorang penulis untuk memperlihatkan karyanya kepada orang lain adalah dengan mempunyai blog probadi. Di blog pribadi ini, seorang penulis atau content writer bisa menuliskan berbagai hal yang nantinya bisa digunakan sebagai portofolio. Yang perlu diingat, buatlah portofolio tersebut sebagus mungkin sehingga apabila calon klien yang membaca akan langsung mengetahui bahwa pemilik blog tersebut adalah seorang yang profesional. Selain blog pribadi, bisa juga menggunakan sosial media populer sebagai tempat menunjukkan portofolio.

Nah, itulah beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menjadi seorang content writer profesional. Namun harus diingat bahwa embel-embel 'profesional' bukan berarti berhenti belajar, karena bahkan seorang profesional pun harus terus belajar agar pengetahuan dan ketrampilannya terus meningkat. Sekian content writer tips untuk kali ini, sampai jumpa di tips selanjutnya.

Tips Untuk Content Writer Pemula

Dunia internet menawarkan banyak hal termasuk kesuksesan bagi mereka yang kreatif, konsisten, disiplin, dan pantang menyerah. Salah satu bidang yang banyak digeluti di dunia internet adalah dunia tulis menulis online, atau yang juga dikenal dengan istilah online blogging. Banyak sekali contoh orang-orang yang sukses karena menggeluti bidang ini, meskipun perlu diketahui bahwa mereka merupakan orang-orang yang kreatif yang mampu mencari celah menuju sukses.
Dunia blogging memang gampang-gampang sulit. Di satu sisi banyak orang yang sukses terjun di bidang ini tetapi tidak sedikit pula yang gagal. Beberapa alternatif juga tersedia di bidang blogging ini seperti menjadi seorang penulis untuk pemilik web atau blog, atau istilah populernya disebut content writer (baca: Apa sih Content Writer itu?). Aktifitas menjadi content writer ini juga tak kalah dibandingkan dengan memiliki web atau blog sendiri, bahkan tak jarang seorang content writer juga meraih kesuksesan.
Akan tetapi, tentunya ada tips-tips bagi seorang content writer, terutama content writer pemula yang akan atau baru terjun ke dalam aktifitas ini dan masih merasa sedikit bingung tentang apa yang harus ditulis, atau tulisan seperti apa yang harus diselesaikan. Perlu diingat, karena tugas utama seorang content writer adalah menyediakan artikel bagi pemilik web atau blog (selanjutnya akan disebut sebagai klien), seorang content writer harus mampu memenuhi tuntutan yang diberikan oleh klien tersebut.

Lantas, apa sajakah tips-tips yang perlu diperhatikan oleh seorang content writer pemula? Beberapa tips di bawah ini mungkin bisa menjadi pengetahuan baru dan membantu para content writer lebih berkembang dan sukses. 

  • Pertama, meskipun artikel yang ditulis adalah pesanan klien, seorang content writer harus tetap mengetahui fakta bahwa web atau blog milik klien adalah disediakan sebagai informasi untuk orang lain, maka seorang content writer haruslah tetap menulis artikel dengan berpikir bahwa artikel tersebut ditulis untuk orang lain, bukan semata-mata untuk Google (Panda, Robot, Pinguins). Dengan begitu, artikel yang ditulis akan tetap berkualitas dan informatif.
  • Kedua, klien yang datang pada seorang content writer biasanya akan menyertakan keywords yang harus disertakan ke dalam artikel. Yang perlu diperhatikan bagi content writer adalah, meskipun keywords diperlukan sebagai salah satu teknik untuk memperoleh trafik, namun seorang content writer harus tetap memperhatikan kualitas dan tidak boleh terlalu fokus kepada keywords semata. Ingat, fokus pada informasi yang ditawarkan bukan pada keywords.
  • Ketiga, seorang content writer adalah seorang penulis yang menulis artikel informatif, dan bukan fiksi. Maka, pengetahuan tentang bagaimana cara menulis dengan gaya jurnalistik akan sangat berguna bagi para content writer pemula. Karena itu, buatlah artikel yang informatif dan tidak mengandung terlalu banyak unsur bias pada artikel tersebut.
  • Keempat, biasanya klien akan menuntut seorang content writer untuk menuliskan artikel dengan minimal 300-350 kata. Dengan jumlah sebanyak itu, seorang content writer harus mampu menggunakan berbagai teknik menulis untuk membagi porsi-porsi yang ada pada artikel tersebut; misalnya membagi informasi penting, sangat penting, atau bahkan tidak penting. Teknik-teknik dalam mengembangkan tema (baca: Mengembangkan Tema Dengan Teknik 5W + 1H) mutlak diperlukan untuk menghasilkan tulisan yang enak dilihat dan terutama dibaca. 
  • Kelima, secara umum kualitas seseorang bisa dilihat pada apa yang ditulisnya mengenai suatu hal. Seorang content writer meskipun menulis untuk orang lain, harus tetap menunjukkan gairah dan semangat ke dalam artikel-artikelnya. Bagaimana caranya? Berikan opini terkait dengan tema.
  • Keenam, kualitas penulis bisa dilihat dari penguasaan kata. Ketika seorang content writer mempunyai perbendaharaan kata yang banyak, hal itu akan sangat banyak membantu proses kreatif seorang penulis. Oleh karena itu, seorang content writer harus menguasai banyak kosakata untuk membuat artikelnya terkesan variatif dan tidak monoton. Terkait dengan hal ini, menggunakan thesaurus akan sangat membantu terutama untuk penulisan artikel berbahasa Inggris.
  • Terakhir, tetap fokus pada kualitas artikel. Tetap ingat bahwa "content is king", atau kualitas artikel pada akhirnya akan membawa seorang content writer menuju kesuksesan. Artikel yang original atau asli, bukan sekedar copy paste akan lebih bernilai tidak hanya di mata pembaca tetapi juga Google. Akan tetapi, tetap ingat bahwa semua itu butuh proses, dan proses itulah yang akan memberikan banyak pengalaman berharga bagi seorang content writer.

Itulah beberapa tips untuk content writer pemula yang sedang atau bersiap ancang-ancang untuk terjun ke dalam aktifitas tulis menulis online. Sampai jumpa di tips untuk content writer selanjutnya.

Menggunakan Teknik 5W + 1H

Ketika seorang content writer diminta oleh klien membuat artikel, biasanya klien tersebut akan meminta jumlah kata yang ada dalam artikel tersebut; umumnya klien akan meminta sebuah artikel dengan jumlah kata minimal 300-350 kata. Dengan mengetahui hal tersebut, seorang content writer harus mampu mengembangkan tema menjadi sebuah artikel yang menarik dengan jumlah kata yang ditentukan (baca: Cara Mengembangkan Tema Artikel).
Dalam dunia blogging atau dunia tulis menulis online, dikenal istilah "content is king", atau isi adalah segalanya. Maksudnya di sini adalah bahwa kualitas artikel haruslah menjadi satu hal yang diutamakan, bukan semata-mata mengandalkan permainan SEO semata, karena ketika kualitas artikel memang bagus, maka pembaca akan datang dengan sendirinya.
Maka dari itu, seorang content writer haruslah tetap mengutamakan isi artikel daripada jumlah kata dengan menuliskan sesuatu yang kurang berkaitan dengan tema. Untuk membuat isi atau konten artikel yang baik, banyak metode yang bisa digunakan, seperti teknik brainstorming (baca: Mengembangkan Tema Dengan Teknik Brainstorming) dan juga teknik 5W + 1H.

Teknik 5W + 1H sudah dikenal luas di dalam dunia tulis menulis, terutama tulisan berjenis non-fiksi. Artikel merupakan salah satu jenis tulisan non-fiksi. 5W + 1H adalah singkatan dari beberapa pertanyaan, yaitu: what (apa), who (siapa), when (kapan), where (siapa), why (kenapa) dan juga how (bagaimana).

Dengan mengetahui pertanyaan-pertanyaan mendasar pada sebuah tema atau topik, seorang content writer akan lebih mudah menemukan permasalahan yang terkait dengan tema atau topik yang ditawarkan. Mengenai rumus 5W + 1H tersebut secara rinci seperti di bawah ini:

  • W pertama adalah 'what', yaitu pertanyaan tentang 'apa yang harus ditulis.' Atau bisa juga seperti 'apa sih yang akan ditulis?' Lebih jauh, bisa dilanjutkan dengan 'selanjutnya seperti apa?' dan 'apa lagi yang bisa digali dari tema tersebut?'
  • W kedua adalah 'who.' Who ini bisa tentang 'pelaku yang menjadi tokoh utama pada kasus what. Atau mungkin 'apakah ada orang lain yang terlibat?'
  • W selanjutnya adalah when. Kapan waktu terjadi atau waktu peristiwa pada what. Informasi tentang when atau kapan ini bisa menjadi infomasi tambahan yang berguna bagi pembaca dan seringkali when ini dilupakan oleh kebanyakan penulis terutama penulis yang sedang mencoba melakukan aktifitas tulis menulis. Informasi tentang when atau kapan ini juga bisa lebih jauh menjadi kapan what itu dimulai atau berakhir? 
  • W keempat, adalah where yang berupa informasi tentang dimana informasi what terjadi. Informasi tentang tempat ini juga salah satu informasi penting yang bisa dijadikan sebagai informasi tambahan yang berguna bagi pembaca.
  • W terakhir adalah informasi tentang kenapa peristiwa atau kenapa what bisa terjadi. Atau juga bisa tentang 'kenapa tidak?' Biasanya informasi 'why' inilah yang menjadi salah satu informasi yang menjadikan sebuah artikel menarik karena terkait dengan analisa penulis tentang suatu permasalahan. 
  • H adalah informasi tentang bagaimana peristiwa bisa terjadi. Ketika penulis menuliskan tentang bagaimana peristiwa terjadi, bisa terjadi tentang proses, bagaimana bisa hal itu terjadi?

Dengan mengetahui rumus 5W + 1H, diharapkan seorang penulis content writer bisa membuat artikel yang berkualitas dengan jumlah kata yang cukup, karena apabila seorang content writer bisa menerapkan rumus 5W + 1H maka hampir bisa dipastikan jumlah kata minimal pada sebuah artikel bisa tercukupi dengan kualitas yang cukup baik.

Selain itu, dengan menggunakan teknik 5W + 1H seorang content writer juga bisa menghindari permasalahan yang sering mengganggu bagi para penulis yaitu writer's block (baca : Cara Mengatasi Writer's Block). Itulah tentang rumus 5W + 1H, selebihnya seorang penulis harus tetap memperbanyak latihan dan praktik untuk mempertajam dan mengasah ketrampilan menulis. Sekian tips content writer untuk saat ini, sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Mengembangkan Tema Dengan Brainstorming

Mengembangkan sebuah tema menjadi artikel utuh yang menarik adalah tugas seorang content writer. Seorang content writer harus mampu menulis berbagai hal atau tema/topik tergantung dari permintaan klien. Maka, sebagai seorang content writer, teknik atau cara mengembangkan tema harus dikuasai dengan baik (baca: Cara Mengembangkan Tema Artikel).
Ada beberapa teknik yang bisa dipakai dalam mengembangkan tema menjadi sebuah artikel, salah satunya adalah menggunakan teknik brainstorming. Teknik ini sudah sangat dikenal dan digunakan secara luas sebagai cara yang cukup efektif dalam menemukan inti-inti permasalahan sebuah tema sehingga penulis bisa mencari keterkaitan antara permasalahan tersebut dan merangkainya menjadi satu artikel yang utuh.
Brainstorming merupakan sebuah pemikiran kreatif seseorang untuk menemukan kesimpulan atau permasalahan yang spesifik dengan mengumpulkan berbagai ide-ide yang terkait dengan topik utama. Sebagai informasi, teknik Brainstorming ini pertama kali dipopulerkan oleh Alex Faickney Osborn di dalam sebuah buku terbitan tahun 1963 yang berjudul Applied Imagination.

Seperti yang tertulis di atas, bahwa brainstorming terkait erat dengan proses kreatif seseorang, dalam hal ini penulis, maka seorang content writer harus mampu berpikir kreatif dalam mengembangkan tema. Proses berpikir kreatif ini bisa beragam; karena proses berpikir kreatif merupakan pemikiran asli seseorang terkait dengan hal-hal tertentu. Selanjutnya, proses berpikir kreatif ini biasanya akan diteruskan dengan solusi.

Sebagai langkah pertama melakukan teknik brainstorming sebagai cara untuk mengembangkan tema, seorang penulis atau seorang content writer bisa melakukan beberapa pendekatan atau cara, salah satunya adalah sebuah cara tradisional yang sudah dilakukan di berbagai tempat, terutama sekolah-sekolah; siswa (dalam hal ini seorang penulis) dibawa ke suatu tempat dan kemudian diberikan sebuah permasalahan, kemudian siswa diminta untuk memikirkan apapun yang berhubungan dengan permasalahan tersebut.

Akan tetapi metode atau pendekatan tersebut bukanlah cara terbaik untuk melakukan brainstorming, meskipun cara di atas dikenal sebagai 'traditional brainstorming' atau brainstorming tradisional. Karena kebanyakan orang membutuhkan waktu untuk berpikir daripada menjadi kreatif, maka yang perlu dilakukan untuk berlatih menggunakan cara brainstorming adalah menggunakannya untuk diri sendiri. Sebagai contoh: 


  • "Ketika kita ingin berlibur ke suatu tempat yang sangat indah, apa yang harus kita lakukan agar bisa sampai ke sana?"
  • "Apa sih yang sebenarnya menjadi harapan kita, impian, atau pencapaian yang sangat kita inginkan?"


Beberapa penulis, terutama penulis kisah-kisah fiksi kadang mempunyai cara yang tidak lazim dalam menemukan ide untuk kisahnya. Bahkan seringkali, ide-ide luar biasa datang dari mimpi, atau bahkan bisikan-bisikan yang entah dari mana datangnya. Akan tetapi seorang content writer tidak membutuhkan mimpi untuk mendapatkan inspirasi (mimpi seorang content writer mungkin adalah bisa menjadi content writer sukses), karena tema-tema atau topik-topik beserta keywords-nya sudah disediakan.

Seorang penulis atau content writer harus mampu berpikir kreatif, karena dengan berpikir kreatif seorang content writer akan lebih mudah dalam mengembangkan tema menggunakan berbagai teknik terutama teknik brainstorming. Teknik brainstorming merupakan salah satu metode yang efektif, yang bisa digunakan dalam berbagai hal termasuk dunia tulis menulis. Brainstorming juga bisa dilakukan secara individu maupun kelompok. 

Dengan menguasai teknik brainstorming, peluang untuk bisa menjadi penulis konsisten dan produktif akan terasa lebih mudah (baca: Cara Menjadi Penulis Konsisten). Yang harus dilakukan adalah selalu latihan dan latihan, karena latihan sangat penting untuk mengasah ketrampilan menulis. Sekian tips content writer untuk edisi kali ini, sampai jumpa lagi pada artikel selanjutnya.



Cara Mengembangkan Tema Artikel

Salah satu ketrampilan yang harus dipunyai oleh seorang penulis, termasuk seorang content writer, adalah ketrampilan mengembangkan tema yang akan diulas atau dibahas dalam sebuah artikel. Ketrampilan mengembangkan artikel sangat penting, karena apabila seorang penulis dan juga content writer menguasai ketrampilan ini dengan baik, maka bisa dipastikan bahwa penulis tersebut mempunyai penguasaan kosakata dan pemahaman kalimat yang baik. Perbendaharaan kosakata dan pemahaman kalimat sangat penting karena dari kedua hal tersebut bisa diketahui kualitas artikel tersebut.
Permasalahannya, tidak semua penulis, terutama seorang penulis yang sedang memulai aktifitas kreatifnya di dunia tulis-menulis langsung mampu menerapkan kedua hal tersebut dalam sebuah artikel. Tidak jarang seseorang yang mempunyai perbendaharaan kata yang cukup banyak masih merasa kesulitan ketika menuangkannya ke dalam tulisan. Maka, untuk mempermudah seorang penulis biasanya terdapat sebuah tema atau topik yang kemudian bisa dikembangkan oleh seorang penulis.
Untuk mengembangkan sebuah tema menjadi sebuah artikel, seorang penulis harus mampu mengolah hal-hal yang paling umum dari tema tersebut, salah satunya dengan menggunakan metode piramida terbalik (baca: Menulis Praktis Menggunakan Metode Piramida Terbalik). Sebagai contoh, seorang content writer mendapatkan klien yang memintanya membuatkan artikel tentang sepakbola. Biasanya ketika klien meminta seorang content writer menuliskan artikel, klien akan menyertakan juga keyword yang akan disisipkan ke dalam artikel tersebut
Maka, sebagai langkah awal untuk membuat sebuah tulisan bertema 'sepakbola', seorang content writer harus memikirkan terlebih dahulu hal-hal yang paling umum dari tema itu. Bisa juga seorang content writer menggunakan metode brainstorming. Sebagai hasilnya mungkin bisa diawali dengan paragraf yang menceritakan tentang hal-hal ini:

Sepakbola merupakan salah satu jenis olahraga.
Sepakbola sangat populer di seluruh dunia.

Kedua hal tersebut merupakan hal-hal umum yang berkaitan dengan tema 'sepakbola.' Selanjutnya, bagaimana dengan paragraf berikutnya? Di sinilah yang harus dicermati oleh seorang content writer. Klien yang meminta artikel biasanya sudah menyertakan keyword yang harus dimasukkan ke dalam artikelnya. Mengapa harus ada keyword? Keyword adalah salah satu hal yang harus ada dalam artikel online. Keyword inilah yang menjadi salah satu faktor sebuah web atau blog mempunyai banyak pengunjung atau mempunyai trafik yang tinggi. Singkatnya, keyword dibutuhkan untuk bersaing di aktifitas tulis-menulis online.

Seorang content writer harus bisa mengembangkan tema artikel menjadi sebuah artikel utuh yang baik dan enak dibaca. Apalagi, klien biasanya menuntut agar artikel yang dibuat mempunyai jumlah kata tidak kurang dari 300-350 kata. 300-350 kata berbeda dengan 300 karakter. Untuk membuat artikel dengan 300-350 kata, ketrampilan mengembangkan tema dan kemampuan berbasa-basi dengan hal-hal umum yang berkaitan dengan tema utama sangatlah penting.

Jika mengamati contoh di atas tentang tema 'sepakbola', seorang content writer harus bisa mengembangkan 'sepakbola merupakan salah satu jenis olahraga' menjadi beberapa kalimat, dan ditambah dengan 'sepakbola sangat populer di seluruh dunia', menjadi minimal satu paragraf. Sementara untuk paragraf selanjutnya, seorang content writer harus melihat keyword yang akan dimasukkan, sehingga pada bagian-bagian tertentu pada pembahasan umum tentang topik utama bisa disinggung sedikit mengenai keyword sehingga pembahasan tidak terkesan melompat terlalu jauh.

Ketrampilan mengembangkan tema artikel biasanya akan bertambah seiring dengan jam terbang, artinya semakin sering seorang penulis berlatih menulis, maka ketrampilan mengembangkan tema menjadi sebuah artikel yang utuh akan terasah dan akan membaik dari waktu ke waktu. Yang penting adalah bagaimana menjaga konsistensi dalam menghasilkan tulisan (baca: Cara Menjadi Penulis Konsisten). Sampai jumpa di tips content writer selanjutnya.

Tanda-tanda Mengalami Writer's Block

Bagi seorang penulis, berpikir kreatif merupakan salah satu cara untuk menghasilkan sebuah tulisan yang menarik; bahkan seorang content writer harus mampu mengembangkan sebuah tema yang tidak begitu dikuasai atau bahkan mungkin tidak disukai. Content writer profesional harus mampu menulis tema apa saja dengan menarik.
Masalahnya, seorang content writer pun terkadang juga mengalami permasalahan yang umum dialami oleh para penulis-penulis lainnya, yaitu writer's block. Meskipun setiap penulis mempunyai cara tersendiri bagaimana mengatasi writer's block ini, tidak bisa dipungkiri bahwa writer's block memang cukup mengganggu, terutama bagi seseorang yang sedang mengawali aktifitasnya di dunia blogging (baca: Cara Mengatasi Writer's Block).

Sebenarnya, bagi sebagian penulis, terutama penulis berpengalaman, writer's block mempunyai tanda-tanda sebelum ia 'menyerang' seorang penulis. Tanda-tanda ini harus dipahami oleh seorang penulis agar penulis tersebut mampu mencegah datangnya writer's block ini, atau minimal tidak membuatnya semakin parah.

Content writer berbeda dengan penulis blog independen, dan pada dasarnya penulis blog independen lebih mudah terkena gejala writer's block daripada content writer. Banyak sekali yang bisa membuat seorang penulis blog independen mengalami gejala writer's block, diantaranya adalah blognya sepi pengunjung. Apalagi bagi blogger yang membuat blog untuk mendapat penghasilan tambahan. Ketika blognya sepi, artinya orang yang melihat iklannya pun sedikit, hasilnya pendapatan juga tipis.

Sementara, bagi content writer, asal bisa menghasilkan tulisan yang berkualitas, tidak perlu khawatir akan mendapatkan pengunjung yang sedikit, karena tugas content writer adalah menulis untuk orang lain. Artinya, urusan yang berkaitan dengan trafik blog atau semacamnya, itu adalah urusan di pemilik blog. Seorang content writer hanya harus membuat tulisan yang memuat keyword tertentu di dalam tulisannya.

Tetapi jangan salah, seorang content writer juga bisa terserang virus writer's block, terutama bagi content writer yang baru terjun ke dunia tulis-menulis online. Biasanya, seorang content writer harus pandai-pandai mencari relasi yang berkaitan dengan dunia blogging, karena content writer adalah jenis aktifitas menawarkan jasa. Artinya, seorang content writer harus mencari klien yang menginginkan untuk dibuatkan materi tulisan (baca: Memulai Aktifitas Menjadi Content Writer).

Ketika tanda-tanda writer's block mulai datang, seorang penulis harus mampu menjaga semangat berkarya yang ada di dalam dirinya harus tetap menyala. Tanda-tanda mengalami writer's block memang seringkali hanya dirasakan oleh si penulis itu saja. Makanya, setiap penulis pasti mempunyai cara yang berbeda dalam mengatasi permasalahan terkait dengan writer's block ini.


Cara Mengatasi Writer's Block

Seseorang harus mempunyai disiplin yang tinggi apabila ingin menjadi seorang penulis produktif, yang selalu menghasilkan tulisan-tulisan baru dalam jangka waktu tertentu (Baca: Cara Menjadi Penulis Konsisten). Namun bahkan penulis expert pun seringkali mengalami kebuntuan pada saat-saat tertentu untuk menuangkan ide-idenya dalam sebuah tulisan. Kebuntuan ini di dunia tulis menulis seringkali disebut sebagai writer's block.
Writer's block ini memang seringkali membuat produktivitas menulis menjadi menurun. Akan tetapi, sebenarnya writer's block ini bisa dicegah sehingga produktivitas menulis tidak menurun, atau minimal tidak menurun secara drastis. Penurunan produktivitas menulis memang tidak hanya disebabkan oleh writer's block, akan tetapi, ketika seorang penulis mampu mengatasi permasalahan writer's block ini minimal penulis tersebut masih bisa menghasilkan beberapa tulisan per harinya.

Untuk mengatasi writer's block memang tidak ada cara yang pasti. Maksudnya, misal ada dua orang penulis, maka kedua penulis tersebut mempunyai caranya sendiri dalam mengatasi permasalahan terkait dengan writer's block ini. Maka, seorang penulis haruslah kreatif, karena ketrampilan menulis merupakan skill yang semakin baik ketika terus menerus diasah. 

Sekedar berbagai pengalaman, penulis mempunyai beberapa cara untuk mengatasi writer's block. Salah satu diantaranya adalah melakukan aktifitas di luar ruangan seperti bersepeda ke gunung. Mengapa mengalihkan perhatian ke alam? Menurut hemat penulis, writer's block muncul ketika pikiran dan badan merasa lelah. Ketika pikiran dan bada lelah akan sulit untuk berpikir dan mengembangkan sebuah ide. Nah, dengan melakukan aktivitas ke luar ruangan, pemandangan alam akan membantu memulihkan pikiran dan badan.

Cara tersebut cukup manjur bagi penulis ketika sudah merasakan gejala-gejala writer's block akan datang. Sebagai seorang content writer, seseorang harus tahu gejala-gejala writer's block akan datang. Mengenai gejala-gejala writer's block akan lebih lanjut diulas pada artikel selanjutnya.

Cara penulis untuk mengatasi writer's block selain mendekatkan diri ke alam adalah dengan tidur. Ya, tidur merupakan cara yang juga manjur untuk mengatasi writer's block. Ketika pikiran dan badan lelah, maka tidur  yang merupakan aktivitas penyegaran kembali baik pikiran dan tubuh akan membuat keduanya segar ketika bangun. Satu hal, jangan tidur terlalu lama dan waktu-waktu tertentu sekitar pukul tiga sore sampai enam sore adalah waktu yang sebaiknya dihindari untuk tidur.

Nah, untuk saat ini itulah yang bisa dipelajari sebagai tips menjadi content writer dan mengatasi writer's block. Sebagai penulis harus dituntut kreatif, maka menemukan cara atau metode sendiri untuk mengatasi writer's block akan lebih baik. Sampai jumpa pada ulasan content writer tips selanjutnya.

Cara Menjadi Penulis Konsisten

Ketika seseorang sudah memulai aktifitas menjadi seorang penulis dan sudah berhasil menulis beberapa karya berupa artikel, hal yang selanjutnya harus diperhatikan oleh penulis adalah konsistensi, baik dalam hal kuantitas ataupun kualitasnya. 
Kuantitas atau jumlah tulisan yang bisa dihasilkan oleh seorang penulis dalam sehari memang sangat penting, karena dalam aktifitas tulis menulis online atau blogging, penulis dituntut untuk bisa memberikan minimal satu buah artikel setiap hari. Bahkan ketika seorang content writer sudah mempunyai, katakanlah klien, penulis harus bisa menyelesaikan artikel dalam jumlah tertentu dalam waktu yang ditentukan.

Makanya, konsistensi merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh setiap penulis. Memang ada suatu waktu dimana seorang penulis, bahkan penulis berpengalaman sekalipun merasa kesulitan mengembangkan ide yang akan digunakan sebagai bahan tulisan. Waktu dimana seorang penulis mengalami kebuntuan atau kesulitan mengembangkan ide sering disebut sebagai Writer's Block. Tentang writer's block ini akan diulas pada artikel selanjutnya.

Selanjutnya, menjaga kualitas tulisan juga penting terkait dengan menjadi seorang penulis yang konsisten. Dalam dunia blogging dikenal istilah "content is king", artinya bahwa kualitas artikel sangatlah penting. Kepandaian dan pengetahuan penulis bisa diketahui melalui tulisannya. 

Sebagai content writer, tidak jarang klien mengingikan beberapa hal terkait dengan pesanan artikel; biasanya klien membutuhkan artikel panjang, minimal 300-350 kata dengan kata kunci yang harus dimasukkan ke dalam artikelnya. Seorang content writer juga harus memahami apa itu content writer jika ingin menjadi seorang content writer yang sukses. 

Menulis artikel dengan panjang minimal 300-350 kata bukanlah hal yang mudah. Butuh ketrampilan untuk 'berbasa-basi' sebelum mengulas permasalahan utama artikel tersebut. Selain itu, kesulitan lainnya adalah berusaha konsisten untuk memenuhi permintaan klien yang mengharuskan artikel dalam jumlah tertentu dalam waktu tertentu. Seorang content writer harus bersahabat dengan deadline.

Dengan mengetahui beberapa hal tersebut, agar menjadi seorang content writer yang konsisten perlu dilakukan beberapa usaha, dan yang paling penting adalah selalu meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan dengan selalu latihan menulis dan banyak membaca dan menyaksikan berita, baik itu dari media cetak ataupun media online.

Dengan membaca, baik itu karya fiksi ataupun non-fiksi, seorang penulis akan menambah wawasan dan pengetahuan. Wawasan dan pengetahuan yang luas akan membantu penulis dalam mengembangkan tulisannya. Jika semua usaha-usaha tersebut telah dilakukan oleh seorang content writer, menjadi penulis yang konsisten rasanya akan bisa dicapai.




Ketika seseorang memulai aktifitasnya sebagai seorang content writer, lambat laun pasti akan tiba saat orang tersebut memulai aktifitas 'menulis.' Menulis memang merupakan sebuah ketrampilan, bahkan dalam pelajaran bahasa, menulis termasuk ke dalam skil atau ketrampilan yang harus dikuasai.
Akan tetapi, tidak semua orang dikaruniai ketrampilan menulis dengan baik. Butuh latihan untuk bisa menulis dengan baik dan enak untuk dibaca oleh orang lain. Lantas bagaimanakah caranya untuk memudahkan seseorang untuk menulis? Pada dasarnya semua hal atau semua ilmu mempunyai metode untuk memudahkan, sama seperti menulis. Dan pada menulis, khususnya menulis artikel dan bukan fiksi, metode piramida terbalik bisa menjadi cara yang bagus sebagai metode latihan.
Metode piramida terbalik merupakan sebuah metode yang dikembangkan untuk memudahkan proses menulis artikel atau menuliskan sesuatu yang bukan fiksi. Artikel merupakan tulisan yang berbasis pada kebenaran umum, seperti tulisan deskriptif atau semacamnya sehingga ada pola-pola tertentu yang bisa digunakan sebagai pedoman penulisan.

Akan tetapi, seorang calon penulis terutama content writer harus memahami terlebih dahulu topik atau tema yang akan dituliskan dalam sebuah artikel sehingga penulis tersebut bisa menemukan hal-hal yang berkaitan dengan tema atau topik, bahkan meskipun kaitan tersebut tidak terlalu penting untuk dibahas.

Keterkaitan inilah yang kemudian diurai menjadi kalimat-kalimat yang akan membentuk suatu paragraf yang akhirnya akan menjadi sebuah artikel utuh. Metode piramida terbalik sebagai metode praktis penulisan akan membantu penulis dalam menentukan hal-hal mana saja yang harus diurai terlebih dahulu. Dengan menggunakan urutan semacam itu tulisan akan menjadi rapi dan enak dibaca.

Dengan menggunakan metode piramida terbalik, hal-hal paling umum yang terkait dengan topik atau tema akan disajikan ke dalam paragraf pertama. Begitu seterusnya hingga paragraf terakhir merupakan permasalahan atau solusi yang bisa ditawarkan oleh penulis mengenai permasalahan tersebut, karena pada dasarnya sebuah tulisan non-fiksi atau artikel selalu terdiri dari pembukaan, isi, dan penutup.

Jika seorang penulis telah menguasai metode piramida terbalik ini sebagai metode penulisan artikel, maka dengan sendirinya penulis tersebut akan dengan mudah mencari keterkaitan suatu topik, dari yang paling umum hingga paling khusus. 
Setelah mengetahui secara jelas mengenai apakah content writer itu, tidak ada salahnya kita mencoba untuk memulai aktifitas menjadi seorang content writer. Mungkin ada yang bertanya, "Tetapi saya belum pernah menulis..." dan lain-lain yang semacam itu. Memang, menulis merupakan sebuah ketrampilan atau skil, dan itu membutuhkan latihan yang rutin dan terus menerus. Seperti apa latihannya? Dengan menulis tentunya.
Selain itu, bukankah kita sudah belajar menulis sejak sekolah di kelas 1 SD? Seharusnya menulis tidak sesulit yang dibayangkan. Yang harus dibutuhkan oleh seseorang yang ingin memulai menjadi content writer hanyalah tiga hal berikut ini; yang pertama adalah banyak membaca, banyak latihan, dan percaya diri.

Banyak membaca adalah hal pertama yang harus dibutuhkan oleh seorang yang ingin memulai aktifitas menjadi seorang content writer. Membaca merupakan aktifitas yang sangat berguna, disamping memperkaya pengetahuan akan berbagai hal, membaca juga mampu digunakan untuk mencari berbagai karakter tulisan yang beragam. Karakter tulisan cukup penting bagi seorang penulis karena dari karakter tulisan biasaya bisa diketahui siapa penulis artikel tersebut.

Kemudian hal kedua yang harus dilakukan oleh seorang yang ingin memulai aktifitas content writer adalah banyak latihan, yaitu dengan latihan menulis. Menulis yang dimaksud di sini memang berbeda dengan menulis seperti yang dilakukan semasa sekolah dahulu, karena aktifitas menulis di dalam dunia blogging adalah berbagi. Secara sederhana, cara paling mudah untuk membuat tulisan atau artikel adalah menggunakan model piramida terbalik. Tentang metode menulis ini akan dijelaskan pada artikel selanjutnya.

Jika kedua hal tersebut sudah dilakukan oleh seorang yang mencoba untuk menjadi content writer, maka yang selanjutnya dilakukan adalah percaya diri. Seorang penulis harus percaya diri untuk menampilkan tulisannya dan harus percaya diri. Ketika seorang penulis mendapat kritik atas tulisannya yang masih kurang bagus atau ada kesalahan dalam hal tanda baca, penulis harus menerimanya dan memperbaikinya pada tulisan selanjutnya. 

Percaya diri juga sangat penting karena biasanya dalam aktifitas tulis menulis online atau blogging, banyak pembaca yang hanya membaca judulnya saja, kemudian meninggalkan komentar pedas di kolom komentar. Sebagai seorang penulis online, hal-hal seperti itu akan sering dijumpai dan oleh karena itu penulis harus mempunyai mental baja dan tetap percaya diri. Jangan sampai hanya karena sebuah komentar yang menjatuhkan lantas semangat menulis menjadi hilang.

Tidaklah sulit untuk memulai menjadi aktifitas menjadi seorang content writer. Sebagai langkah pertama dan sebagai tempat latihan mungkin bisa membuat sebuah blog gratis semacam Blogger atau Wordpress - meskipun sama-sama gratis, Blogger lebih mudah dikelola bahkan oleh seorang yang masih mencoba aktifitas blogging.

Yang harus dilakukan ketika sudah mempunyai sebuah blog adalah harus selalu mengisi konten atau menuliskan sesuatu di blog tersebut. Apapun itu. Bisa pengalaman pribadi, atau pandangan terhadap situasi yang terjadi di sekeliling kita. Intinya, blog adalah tempat dimana kita bisa menuliskan sesuatu, baik apa yang kita rasakan, kita lihat, ataupun kita alami.
Bagi beberapa orang yang gemar dengan kegiatan tulis menulis, istilah-istilah seperti ghost writer atau shadow writer mungkin tidak asing dan telah mengetahui sebenarnya seperti apakah istilah-istilah tersebut ditujukan. Akan tetapi, di jaman seperti sekarang ini yang aktifitas menulis dilakukan lebih banyak secara digital, seperti aktifitas blogging - yaitu kegiatan tulis menulis yang dilakukan secara online, muncul sebuah istilah yang sering disebut sebagai content writer. Lantas, apa sih content writer ini?
Mengenai apakah sebenarnya aktifitas content writer ini memang erat kaitannya dengan aktifitas tulis menulis di internet, atau yang sering dikenal dengan blogging, seiring dengan kemunculan web yang menyediakan layanan menulis via internet seperti Blogger. Blogger memang awalnya merupakan platform independen sebelum akhirnya diakuisisi oleh Google karena perkembangannya yang siginifikan dari waktu ke waktu.

Kemudian, tentang aktifitas content writer ini yang seiring berjalannya waktu menjadi semakin populer karena berkaitan dengan aktifitas blogging yang menghasilkan profit dari sebuah iklan yang dimuat di web atau blog. Lagi-lagi Google berperan dalam hal ini, dengan layanan iklannya yang sangat diminati oleh para pemilik web atau blog, yang disebut Google Adsense. Lambat laun, mungkin karena kebutuhan akan artikel atau tulisan di sebuah blog atau web yang mempunyai iklan Adsense di dalamnya semakin tinggi, tidak jarang pemilik blog meminta bantuan orang lain untuk menuliskan artikel sesuai dengan permintaan pemilik blog.

Di dalam aktifitas tulis menulis via internet atau blogging, isi atau tulisan di web sering disebut sebagai content, dan nampaknya karena istilah inilah kemudian muncul istilah penulis konten, atau istilah lebih kerennya content writer. Seseorang yang melakukan aktifitas sebagai content writer ini memang menulis artikel sesuai dengan keinginan pemesan artikel, yang biasanya sudah memberikan topik atau tentang apa artikel tersebut nantinya akan ditulis.

Perlahan namun pasti, content writer saat ini menjadi salah satu kegiatan yang mengasyikkan karena penulis mendapatkan imbalan atas apa yang ditulisnya. Imbalan ini beragam, seperti ditentukan berdasarkan kesulitan materi atau topik, penggunaan bahasa - bahasa Indonesia atau Inggris, atau bahkan dihitung per kata. Bagi seseorang yang hobi menulis, tentunya kegiatan menjadi content writer ini memberikan kenikmatan tersendiri karena selain dapat menyalurkan hobi, penulis masih akan mendapatkan tambahan uang saku.

Saat ini kebutuhan akan jasa content writer memang masih sangat banyak karena seorang pemilik web atau blog pasti mempunyai blog atau web lebih dari satu, dan untuk mengelola blog dan web tersebut tentunya dibutuhkan waktu yang tidak sedikit. Maka, jasa dari content writer sangatlah dibutuhkan untuk industri blogging ini karena jika mereka tidak memberikan tulisan baru setiap hari, traffik blog atau web akan menurun dan akan berakibat secara langsung pada penghasilan mereka dari iklan di web.

Dengan mengamati apa yang terjadi pada dunia blogging saat ini, menjadi seorang content writer memang cukup menjanjikan. Apalagi jika mampu menjadi seorang content writer untuk sebuah blog atau web terkenal. Disamping akan dikenal di dunia blogging, bayaran yang diterima akan lebih banyak daripada content writer yang baru memulai aktifitas ini. Lantas, apa yang harus dilakukan untuk memulai aktifitas sebagai content writer?
top